Sudah lama ingin menulis tentang rangkuman kehamilan saya,
tapi saya belum menyempatkan diri untuk menulis. Sampai akhirnya ketika tadi
saya sedang merapikan foto-foto di laptop saya, saya menemukan beberapa foto
kehamilan saya, dari foto USG, perut yang mulai membuncit sampai kaki yang membengkak.
Rasanya saya ingin bercerita.
MEMILIH DOKTER KANDUNGAN
Karena permintaan suami dan untuk kenyamanan saya, kami
memutuskan untuk mencari dokter kandungan wanita. Ternyata memilih dokter
kandungan wanita itu susah susah gampang ya. Pengen yang bagus, yang enak
diajak ngobrol, USGnya agak lamaan, ngga buru-buru kalo ngejelasin, TAPI PENGEN
PEREMPUAN, hihihi.. Jadilah kami gonta ganti dokter kandungan sampai lima kali
(karena saya pindah kota juga sih makanya sampe lima kali). Alhamdulillah kami
berjodoh dengan dr. Putri Sekar Wiyati, SpOG. Perjalanan mencari dokter
kandungan ini mau saya ceritain nanti ya di postingan berikutnya.
TIGA KALI TRIMESTER
Saya mengalami trimester pertama yang lumayan berat. Sering
mual, muntah, badan berasa melayang-layang dan sering sendawa. Lidah yang
menjadi asam dan pahit menyebabkan setiap menelan air liur merupakan sebuah
perjuangan, karena harus diakhiri dengan mual. Telat makan dan telat ngemil,
mual. Katanya itu pengaruh hormon. Disarankan makan permen mint, permen jahe
atau permen asem. Tapi ngga ngaruh, mulut tetep berasa pahit. Walaupun sering
mual dan muntah, saya memaksakan diri untuk makan. Saya juga semakin sering
pipis. Masuk ke trimester dua, badan udah mulai enakan, mual mulai menghilang,
perut mulai membuncit, strecmark mulai timbul, pipis semakin sering. Dan yang
paling menyenangkan adalah, saya mulai bisa merasakan gerakan janin dalem
perut. Awalnya berupa kedutan dan hanya saya yang bisa merasakan. Lama-lama gerakannya
mulai teraba dari luar. Suami baru bisa merasakan gerakan janin dalam perut di
kehamilan 5 bulan. Saya suka iri sama suami yg bisa cium mucil dalam perut
saya. Saya juga pengen cium mucil, hehehe.. Trimester ketiga, badan semakin
berat tapi kenaikan BB mucil kurang signifikan. Saya disuru makan alpukat dan
ice cream. Kaki membengkak, tangan kesemutan, tidur udah serba salah ngga bisa
ngerengkol, pipis jadi sejam sekali. Tapi alhamdulilllah bebas sakit punggung.
ASAL USUL MUCIL
Kayaknya udah jadi kebiasaan ya kalo seorang bumil punya
panggilan khusus buat janin dalam perutnya. Saya pun ngga mau ketinggalan tapi
ngga mau namanya sama dgn panggilan bumil-bumil lainnya. Utun, debay, baby-namaibunya,
atau baby-inisialrencananamababy. Semua ngga direncanakan atau dipikirkan
dengan serius kok. Semua ngalir begitu saja. Kebetulan, waktu udah tau saya hamil,
suami suka manggil janin kami dengan panggilan “mujahid”. Karena menurutnya,
janin kami itu adalah pejuang. Saat sel telur yang hanya satu itu diperebutkan
oleh jutaan sperma, ternyata dialah pemenangnya. Dan harapan kami semoga
nantinya dia bisa menjadi pejuang di jalan Allah, aamiin.. Tapi saya masi
berasa asing dan aneh setiap suami manggil begitu. Berat banget ya panggilannya
buat makhluk yang panjangnya baru beberapa mili meter itu. Akhirnya saya
menambahkan kata “kecil” di belakang nama itu, sehingga terciptalah MUCIL,
MUjahid keCIL. Dan tau kah pemirsaaaaa, temen-temen kantor saya di Citarum masi
gagal move on dari nama Mucil itu. Mereka masih manggil Mucil sampe sekarang
Arasy udah umur 4 bulan, hihihi.. Terserah deh uwa-uwa dan tante-tante sekalian..
(di)KUAT(kan)
MENGHADAPI LDR
Katanya bumil itu harus hepi. Tapi dalam perjuangan melewati
trimester pertama tanpa suami itu berat juga ternyata. Waktu mual, ngga ada
yang mijitin. Berangkat ngantor kadang harus jalan menuju tempat angkot dengan
tas berisi laptop. Dilanjut naik ojeg yang kadang sudah diingatkan kalo saya
hamil, mereka tetep ngebut. Pas perjalanan pulang ke Lembang seminggu sekali,
kadang saya berenti di tengah jalan untuk menepi karena rasa mual, takutnya
saya muntah di angkot. Belum lagi, urusan kepindahan kerja saya yang
terkatung-katung, sangat sangat menyedot pikiran dan emosi. Sedih, tapi
alhamdulillah selalu dikuatkan oleh Allah. Alhamdulillah dipasangkan dengan
suami yang selalu berpikiran positif. Jadi setiap kali saya misuh-misuh tentang
kepindahan saya, suami langsung mengingatkan untuk sabar. Setiap dua minggu
sekali, suami saya pulang ke Bandung, dan saya dimanjakaaaaaan sekali. Setiap
mual, perut saya dielus-elus. Walaupun cuma bisa dua minggu sekali, tapi bisa
buat penyemangat dua minggu kedepan. Dan alhamdulillahnya lagi, ibu bos saya
yang baik, suka ngajak saya pulang bareng (dibaca : nganterin pulang). Jadi aman
dari goncangan ojeg. Di usia kehamilan menginjak lima bulan, alhamdulillah
surat pindah kerja saya turun. Akhirnya bisa berkumpul dengan suami. Hikmahnya,
dibalik sebuah kesulitan, pasti ada kemudahan.
DAFTAR PENGECUALIAN TIAP BULAN
Dikarenakan kami masih tersugesti dengan anjuran dari dr.
Setyorini (dokter pertama yang memeriksa saya), no ayam, no pengawet, no
pewarna, no msg, tapi bumil masi pengen makan enak, akhirnya saya bikin daftar
makanan yang harusnya ngga boleh saya makan tapi diperbolehkan sekali setiap
bulannya, diantaranya mie instan dan junk food. Suami setuju dan saya meminta
suami untuk ikut puasa makan makanan enak itu. Hehehe... Masa emaknya aja yang
berkorban, bapake juga harus berpartisipasi dong, ini kan anak berdua. Tapi
ngga jarang kok saya memelas supaya diperbolehkan makan makanan itu sampai dua
kali dalam sebulan. Daripada bumil manyunnnn
![]() |
mucilnya lagi pengen mamam mekdi |
MENCARI NAMA
Nama adalah doa. Jadi, kami pengen nama yang sesuai dengan
harapan dan doa kami. Kalo suami sih pengen si Mucil ini jadi seorang pemimpin.
Kalo saya sih ngikut aja, tapi masih punya keinginan kalo nama belakangnya itu
sama untuk semua anak-anak kami nantinya. Kebetulan suami punya nama belakang
keluarga dari bapak tapi ngga dicantumin dalam akte lahir. Tadinya saya kira,
Mucil kami akan diberi nama belakang itu, tapi suami ngga setuju. Lalu saya
puter otak dengan cari nama singkatan dari nama kami berdua, Agung dan Hani.
Dari hasil ngelamun dan oret-oret, muncullah empat nama yang paling
memungkinkan, Agha (Agung dan Hani), Putagha (putra/putri Agung dan Hani),
Nayagha (anak kesayangan Agung dan Hani) dan Sayagha (kesayangan Agung dan Hani). Suami tertarik
dengan nama Agha atau Putagha, sedangkan saya tertarik dengan nama Sayagha.
Penawaran dari saya, izinkan nama belakang Mucil (beserta adik-adiknya nanti)
adalah Sayagha, dan suami saya bebas memberi nama depan. DEAL!! Suami mulai
mencari nama depan itu beberapa minggu sebelum melahirkan. Itu pun setelah saya
desak terus menerus buat baca buku kumpulan nama bayi. Akhirnya beberapa
kandidat nama sudah di tangan tapi baru diputuskan setelah Mucil lahir. Untuk
nama tengah, didapet begitu saja waktu kami mau membeli buku kumpulan nama
bayi. Saat random kami membuka lembaran salah satu buku, mata kami tertuju pada
satu nama, Athallah, karunia Allah. Kami langsung jatuh cinta dan mencatatnya
di handphone. Arasy Athallah Sayagha – Pemimpin kaum yang dikaruniai Allah,
kesayangan Agung dan Hani. Aamiin..
SIAP MENGHADAPI PERSALINAN
* Hypnobirthing
Kata ‘hypnobirthing’ kami kenal dari photographer pernikahan
kami yang menceritakan manfaat hypnobirthing pada kelahiran anak-anaknya. Jadi
sebelum saya hamil pun suami sudah membelikan saya buku Hypnobirthing karya bu
Lanny Kuswandi. Hypnobirthing ini bukan cuma bermanfaat saat proses melahirkan,
tapi selama masa kehamilan. Bagaimana kita menghadapi mual, stres dan berkomunilkasi
dengan bayi kita. Alhamdulillah sangat membantu. Apalagi pas trimester awal.
Relaksasi dengan mengatur pernafasan, menenangkan pikiran dan berpikiran
positif. Tapi tetep kalo udah ngga kuat, ada yang harus mengingatkan. Support
suami juga sangat penting walo hanya lewat sambungan telepon. Mendekati
persalinan, saya latihan pernafasan tiap malem, supaya pas lahiran saya bisa
mengatur nafas lebih panjang saat kontraksi. Pikiran positif ditanamkan supaya
nanti saat berjuang kita bisa menerima bahwa kontraksi ini adalah proses
alamiah si bayi mau keluar. Jadi ikuti alurnya, jangan dilawan. Alhamdulillah
saya melewati persalinan dengan normal, nikmat dan cepat prosesnya. Ngga bikin
trauma.
* Parenting Class
Atas informasi dari seorang teman kantor, kami coba-coba
mengikuti parenting class di RSB Bunda. Untuk orang tua baru seperti kami,
mengikuti kelas ini sangat bermanfaat. Jadwalnya bisa diliat disini.
* Senam Hamil
Saya mulai melakukan senam hamil di usia kandungan 32 minggu
dan masih di RSB Bunda. Di leafletnya tulisannya seman hamil pilates. Jadi lebih
mengutamakan pengaturan pernafasan. Senam hamil ini berfungsi untuk relaksasi
selama kehamilan (mengurangi pegal punggung, sesak nafas, kaki yang membengkak)
dan mempersiapkan persalinan (supaya tulang punggung lebih lentur saat
pembukaan, dll). Sebelum senam, instruktur ngasi gambaran proses persalinan dan
tips menghadapi persalinan. Di akhir senam, diajarin juga cara dan posisi
mengejan yang benar. Terus kita diperdengarkan denyut jantung janin kita. Mendekati
akhir kehamilan, saya semakin rutin melakukan senam hamil di rumah, sendiri
dengan gerakan seingetnya. Heheheh...
* Belanjaaaaaaaa
Nah ini hal yang menyenangkan namun juga mendebarkan.
Menyenangkan karena diperbolehkan belanja oleh sang suami tapi mendebarkan
karena perintilan-perintilan kecil itu kalo dijumlahkan ya buanyak juga
akhirnya. Sebelum belanja, saya survey dulu keperluan apa yang dibutuhkan untuk
bayi baru lahir, lewat internet, tanya ke beberapa teman dan minta daftarnya ke
toko perlengkapan bayi. Jadi semuanya masih under control.
Semenjak tau hamil, kami udah mempersiapkan dana ini itu dengan menabung tiap bulannya. Tujuannya supaya ngga terlalu kaget ya. Karena bukan cuma belanja lho keperluan mo punya anak itu. Di minggu ke-32, pemeriksaan kehamilan jadi dua minggu sekali, di minggu ke-36, pemeriksaan kehamilan meningkat jadi seminggu sekali. Lalu biaya melahirkan, mau di RS atau bidan. Dicover asuransi engga? Lalu biaya aqiqah, yang bukan cuma satu atau dua kambing tapi ngadain acaranya juga butuh biaya. Eungap kalo ngga dicicil mah (buat kami pribadi). Tapi intinya memang harus dipersiapkan. Rezeki memang sudah ada yang mengatur, tapi ikhtiar kami juga untuk mengumpulkannya. Urusan tiba-tiba ada yang ngasih sih ya masukin tabungan lagi aja buat jajan mucil (emaknya sih yang bahagia karena membelanjakannya).
![]() |
salam perut buncit dari Semarang |