Sunday, October 27, 2013

Mamang Bebeb

Pertemuan kami dimulai sekitar 2 tahun yang lalu. Sore itu, saya pulang kantor dan memanggil salah satu ojeg yang bergerombol di pangkalan. "Riung Sauyunan," saya menyebutkan tujuan saya. Dengan motor bebeknya, tukang ojeg itu bergegas mengantar ke alamat yang dimaksud. Sesampainya di rumah, saya membayar 5000 rupiah. Tiba-tiba tukang ojeg itu bilang, "kalau butuh dijemput, bisa sms saya, teh."

Saya diam sejenak. "Oh, boleh.." jawab saya ragu.

"Catat saja nomor hape Mang," tukang ojeg itu menyebutkan beberapa deret angka. "Tulis aja, Mang Oboy," lanjut tukang ojeg menyebutkan namanya tanpa saya minta.

Dari penampilannya yang berambut gondrong, saya agak waspada menanggapi tawaran Mang Oboy yang bisa antar jemput. Kejahatan ada dimana-mana. Apalagi saya wanita. Ah tapi ngga ada salahnya juga saya menyimpan nomor hapenya.

"Don't judge the book by its cover" itu benar adanya pemirsaaaa.. Mang Oboy itu ternyata baik, bisa dipercaya dan bisa diandalkan. Saya, yang waktu itu (ehem) jomblo sangat sangat terbantu oleh jasa antar jemput yang bisa di-calling kapan saja dimana saja. Mang Oboy itu lebih setia dari pacar. Hahahaha.. Ngga berlebihan lho. Saya tinggal sms, "Mang, tolong jemput saya di MTC jam 9 (malam) ya". Ngga pake ribet tanya "sama siapa aja disana?" atau "aduh maaf aku lagi banyak kerjaan" mamang bales sms secepat kilat "ya teh" dan voilaaaa.. Mamang udah standby di TKP pada jam yang diminta.

Obrolan dalam perjalanan sama Mang Oboy juga suka ajaib. Wkt musim Pilkada Bdg, Mang Oboy kasih pendapat tentang pilihannya, Ridwan Kamil. Hihihiii.. Iya dia terang-terangan ceritain pilihannya. Katanya, Ridwan Kamil itu pinter, kan dosen ITB, ngga akan korupsi, muda, dan pasti banyak yang milih karena terkenal di kaum intelek. Trus Mamang juga cerita keterlibatannya di panitia Pilkada di TPS di lingkungan rumahnya. Sampai-sampai Mamang bisa nyebutin persentase tiap peserta Cawalkot. Emezing, Mang!!

Mamang juga suka ceramahin saya masalahhh.. Jodoh!! Mamang suka tanya sekaligus besar-besarin hati saya. "Tenang saja, teh, jodoh teteh pasti datang, bla bla bla.." pokoknya sepanjang jalan saya diceramahin, disuru sabar juga dibarengi ikhtiar dan doa minta yang terbaik sama Allah. Kalo udah deket-deket tempat tujuan, Mamang tutup ceramahnya dengan doa, "Mamang doakeun, sing teteh segera dipertemukan dengan jodoh teteh yang terbaik". Saya cuma jawab, "Aamiin, Mang," padahal dalam hati saya teriak, "AAMIIN YA ALLAH, AAMIIN".

Sekian cerita saya tentang Mang Oboy, yang oleh teman-teman kantor saya dipanggil Mamang Bebeb karena saking setianya anter jemput saya..

No comments:

Post a Comment